Tempat wisata dan tempat santai bersama keluarga sekarang sudah seperti arena yang bisa ditemui dimana-mana. Mulai dari kota besar yang sudah padat penduduk, sampai dengan pedesaan yang masih belum memiliki penduduk, semuanya disulap menjadi obyek wisata. Belakangan ini, banyak sekali orang yang mengunggah berbagai macam foto obyek wisata yang baru dikenal, bahkan belum ada orang yang mengenalnya. Alhasil, semua orang yang tertarik untuk menyambanginya, akan langsung megatur jadwal agar bisa langsung menuju tempat itu. Jika disebutkan, ada banyak sekali obyek wisata yang sekarang ini sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Misalnya, gunung, pegunungan, kebun buah, kebun teh, pantai, danau, waduk, sampai dengan obyek-obyek yang sangat jarang ditemui seperti candi dan situs purbakala. Tetapi ada satu jenis obyek wisata yang belakangan ini mulai dilestarikan menjadi obyek wisata yang lebih baik dan lebih layak untuk ‘dijual’. Obyek tersebut adalah Hutan.
Hutan jika dibiarkan saja maka hanya akan seperti itu saja, rindang, padat pepohonan, dan kadang mengerikan karena ada binatang buas. Tetapi setelah hutan dikelola dengan baik, ternyata ada hal lain yang bisa dijual. Asalkan, pengelolaan hutan tidak mengganggu ekosistem dan pelestarian alamnya sendiri. Nah, berikut ini adalah beberapa hutan di Indonesia yang dengan sukses sudah dikelola menjadi obyek wisata yang baik dan juga menarik.
Kaliurang
Kawasan hutan pertama yang sejak dulu sudah menjadi area eko wisata yang berhasil menyedot para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, adalah Kaliurang. Kaliurang merupakan salah satu kawasan wisata terkenal di Yogyakarta. Letaknya berada di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman; Anda harus menempuh perjalanan sejauh 25 kilometer dari pusat kota. Di zaman penjajahan, Kaliurang dikenal sebagai tempat peristirahatan bagi nyonya dan meneer Belanda. Selain itu, Kaliurang pun menjadi saksi bisu dari sebuah peristiwa sejarah, di mana Notulen Kaliurang lahir pada 13 Agustus 1948 dari hasil perundingan Indonesia dan Komisi Tiga Negara.
Sekarang ini, Kaliurang telah menjadi tempat favorit bagi pelancong yang ingin menikmati panorama Gunung Merapi. Karena lokasinya berada di dataran tinggi (sekitar 900 meter di atas permukaan laut) Anda tidak akan kepanasan. Suhu di Kaliurang ada di kisaran 20 sampai 25 derajat Celcius. Di sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan berupa gunung, bentangan alam yang indah, dan udara segar yang jarang didapatkan di kota besar. Di kawasan alam ini, ada banyak sekali obyek wisata yang dikembangkan, mulai dari Museum Vulkanik Gunung Merapi, Museum Ulen Sentalu, Goa Jepang dipuncak hutan, Telaga Putri, sampai dengan hostel dan fasilitas permainan anak-anak yang lengkap.
Bukit Moko
Hutan Pinus Imogiri
Kembali lagi ke Yogyakarta, kawasan Hutan Pinus Imogiri yang berlokasi di Bantul ini juga sangat menyedot minat wisatawan yang datang ke Jogja. Saat ini Hutan Pinus Imogiri memang semakin populer sebagai salah satu lokasi hunting foto dan bahkan prewedding. Deretan hutan pinus yang tumbuh teratur menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain wisata alam Kalibiru di Kulonprogo, hutan pinus ini merupakan salah satu rekomendasi wisata alam di Jogja yang perlu dikunjungi. Hutan ini letaknya berdekatan dengan Kebun Buah Mangunan Imogiri dan Kawasan wisata Puncak Becici, maka jangan heran jika para wisatawan menyebut bahwa kedua tempat wisata ini satu paket yang harus dikunjungi ketika ke Jogja. Disebut-sebut juga, hutan pinus Imogiri ini sangat mirip dengan latar film Twilight yang sempat booming beberapa waktu yang lalu.
Hutan Mangrove PIK
Ternyata tidak hanya di daerah, di Jakartapun juga ada obyek wisata alam yang berbasis hutan. Pasti rasanya akan sangat indah jika ada sempat berkunjung kesana disela kesibukan kerja anda, pada akhir pekan mungkin. Berwisata tak harus jauh-jauh bukan? Ternyata kita bisa mengunjungi hutan mangrove tanpa perlu menempuh perjalanan yang jauh misalnya ke Jawa Timur. Taman Wisata Mangrove Angke Kapuk bisa dijadikan salah satu destinasi piknik di Jakarta. Lokasinya pun mudah dijangkau dengan transportasi umum. Selain foto, di sana Anda bisa camping. Jangan khawatir hujan atau binatang melata dari rawa mangrove, camping di sini sudah diakomodasi dengan fasilitas yang memadai dengan pilihan camp ground ataupun villa. Bagi yang ingin berwisata singkat seperti berjalan-jalan, anda juga bisa mengenali tanaman mangrove ke seluruh area dan melihat burung dari menara.
Hutan Lindung Sesaot
Di tengah-tengah Sesaot terdapat sungai Aiq Nyet dengan batu kali yang besar-besar. Cobalah untuk berenang di sungai ini karena airnya sangat jernih dan sejuk. Bersihnya air sungai di hutan Lindung Sesaot ini menunjukkan bahwa sumber air di hulu masih cukup baik. Ya, kebersihan mata air Sesaot sangat penting karena 56 sumber mata air yang bermuara di kali Sesaot. Bisa dibayangkan jika mata air disini terkena limbah.
Hutan Lindung Sungai Wain
Di lokasi ini, pengunjung juga dapat menikmati trekking pendek dengan melintasi jalur sepanjang 400 meter di atas titian kayu, yaitu jembatan pajang yang ada di dekat waduk air Sungai Wain. Pengunjung juga bisa menikmati trekking sepanjang 3 km sambil melihat-lihat beberapa tumbuhan langka, seperti Kantung Semar. Untuk dapat menikmati aneka ragam tumbuhan dan juga binatang langka, seperti mengamati beruang madu yang berjumlah 60 ekor, pengunjung perlu mendapatkan ijin khusus dari pihak pengelola. Jika ingin menikmati pemandangan pedalaman kawasan HLSW yang lebih menantang lagi, pengujung perlu melakukan trekking sepanjang 8 km hingga sampai di base camp Jamaluddin.