[youtube http://www.youtube.com/watch?v=Gdt10t7MTps]
Para ilmuwan dan peneliti dari sejumlah Universitas di Inggris dan British Antarctic Survey (BAS) telah menemukan terowongan yang sangat besar, hampir setinggi Menara Eiffel di Paris, Perancis, yang berada di bawah lice shelf (es yang mengapung) di Antartika, Kutub Selatan. Saluran es raksasa ini membentang sepanjang ratusan kilometer di sepanjang ice shelf. Objek tersebut juga tampaknya berpengaruh terhadap stabilitas lapisan es apung tersebut. Para peneliti mendeteksi adanya terowongan saat mereka terbang antara Filchner-Ronne Ice Shelf di wilayah Antartika Barat dengan pesawat yang dilengkapi radar yang memindai daratan dibawahnya. Pesawat yang ditumpangi peneliti dilengkapi pula dengan sensor jarak jauh yang dapat mendeteksi daratan dan samudera bawah yang dilaluinya, selain itu juga dilengkapi dengan data lapisan es. Jadi pastilah bahwa perangkat radar khusus yang ada di dalam pesawat itu juga mampu untuk mengidentifikasi terowongan dibawah lapisan es, bahkan mampu untuk mengindentifikasi seberapa banyak lapisan es yang menutupinya.
Para peneliti menyimpulkan bahwa terowongan itu kemungkinan besar terbentuk oleh air yang meleleh dari es menjadi air. Lalu air dilepaskan dari pencairan es tersebut dengan mengumpulkan aliran air, seperti sungai. Selanjutnya, air yang terkumpul itu mengalir di bawah lapisan es untuk kemudian menuju ke laut. Ukuran terowongan bawah tanah misterius yang ditemukan dibandingkan dengan tingginya menara Eiffel di Paris atau jembatan sungai Thames di London. Data mengungkapkan bahwa air bergerak terkonsentrasi di bawah saluran atau terowongan besar itu, mirip sungai. Para ilmuwan sebelumnya berpikir bahwa meltwater mengalir di bawah lapisan es akan lebih merata tersebar dan berlangsung secara terus menerus. Peneliti menggunakan pesawat Twin Otter, yang khusus dimodifikasi untuk membuat penemuan ini. Pesawat dirancang untuk beroperasi di lingkungan yang jauh, lengkap dengan sensor remote. Pemantauan jangka panjang dari udara dapat digunakan untuk merekam pecahnya lapisan es atau perubahan atmosfer. Kini, para ilmuwan akan menggunakan terowongan bawah es yang baru ditemukan ini untuk memprediksi keterkaitan bagaimana tepatnya lapisan es akan mencair dalam menanggapi fenomena perubahan iklim dan mencair.
Leave a Reply